Friday, December 7, 2012

Tata Cara Mendirikan Pabrik Sosro

PT. Sinar Sosro sudah memiliki lebih dari sepuluh pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia. Melalui pabrik-pabrik ini, produk-produk Sosro dibuat dari bahan bakunya hingga produk ahirnya. Untuk mendirikan pabrik-pabrik ini, PT. Sinar Sosro tidak asal membangun suatu pabrik tanpa alasan tertentu. Agar dapat mendirikan suatu pabrik pada suatu tempat bisa memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Sebelum mendirikan suatu pabrik, Sosro mengirimkan tim untuk mencari informasi mengenai daerah yang akan didirikan pabrik. Syarat Sosro agar suatu lokasi dapat dijadikan pabrik adalah berikut:
  • Memiliki kesediaan air pada kedalaman 150 meter dalam tanah
  • Lokasinya startegis
  • Tanahnya kosong sehingga tidak perlu merusak bangunan yang ada
Setelah menuruti syarat-syarat di atas, Sosro akan mengurus ijin untuk mendirikan bangunan dan kepemilikian tanahnya. Sebagai contoh adalah pabrik Sosro yang ada di Mojokerto yang didirikan pada tahun 2008. Sebelumnya pada tahun 2006 diadakan pengujian kelayakan tanah tersebut. Setelah pengujian tersebut lolos, Sosro mulai mengurus kepemilikan tanah tersebut pada pemerintah. Agar dapat mendirikan pabrik tersebut, pemerintah juga harus menguji kelayakan Sosro untuk mendirikan suatu pabrik. Diantaranya adalah pengujian apakah produk yang dibuat oleh Sosro aman untuk dikonsumsi masyarakat. Setelah itu, pemerintah membantu membebaskan lahan yang akan didirikan pabrik karena lahan tersebut adalah milik warga sekitarnya. Sesudah lahan tersebut sepenuhnya menjadi kepemilikan Sosro, barulah dimulai pendirian pabrik.

Warga yang tinggal di sekitar pabrik biasanya sangat menerima dan mendukung karena pabrik tersebut dapat meningkatkan pendapatan daerah tersebut dan menyediakan lapangan kerja bagi warga setempat. Selain itu, warga juga dapat mengunjungi pabrik sebagai tempat wisata untuk belajar mengenai tata cara pembuatan produk-produk sosro.

Sosro's Economic Startegy


PT. Sinar Sosro under its parent company, PT. Anggada Putra Rekso Mulia has dominated most markets in Indonesia. To earn more income and bring benefits to the country, the Botol Sosro Company has managed to expand internationally by exporting its products around the world, mostly in Asia, then Europe, and America. Since it is established earlier than other most companies and dominating Indonesian markets, it is quite easier for it to reach international markets and compete against other countries.

Sosro had amazing startegies upon being the best in the market. These are some of their startegies:

1. Excellence in distribution system, making consumers may acquire their products easily and practically anywhere.
2. A strong image brand. since it is launched in 1970s, its taste and product hasn't changed very much making it taste great since then.
3. An effective slogan, which states "any food, drink Teh Botol Sosro" being creative yet catchy.
4. Creating alternative products in competiting in markets. When Sosro had a strong competition and couldn't stand against them, Sosro created a new product in a such different category making it a great innovation in beverages industry.

The Botol Sosro Company always put effort to become the best by evaluating their products and refines it. New products were released based on experiences of earlier forms of products to improve its quality and earn more from its sales. Besides of prioritizing its quality, the Botol Sosro Company also improves its sales by exporting their products internationally. Promotions are often held to attract more customers. New products released are immediately introduced to the market with stunning advertising guaranteeing its sales increasing their income. Internationally competiting, Sosro began promoting their products at airliner services before actually exporting them in other countries, making it an effective way to evaluate its predictio of sales in different countries

Teh Botol Sosro

Teh Botol Sosro adalah produk yang pertama dan tertua dari PT. Sinar Sosro yang sejarahnya dimulai dari tahun 1940 dan bertahan hingga sekarang. Semua dimulai ketika Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah. 

Pada tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo ingin memperbesar bisnisnya di wilayah Jakarta sehingga diadakan cicip rasa di pasar-pasar yang ramai di Jakarta. Usaha ini kurang berhasil karena ketika diseduh di tempat, teh yang jadi terlalu panas untuk diminum dan memakan waktu lama untuk dimasak. Karena itu, muncul ide untuk menyeduhnya dalam perjalanan ke pasar dalam panci besar di atas mobil bak terbuka. Usaha ini lagi-lagi kurang berhasil karena jalanan yang ada pada saat itu belum mulus sehingga sebagian besar teh tumpah. Akhirnya dicobalah cara untuk memasukan teh yang sudah diseduh dalam botol kecap bekas yang sudah dibersihkan. Cara ini sangat praktis sehingga penjualan teh sosro di Jakarta berkembang dengan pesat

Pada tahun 1969, muncul ide untuk menjual teh siap diminum dalam kemasan botol sehingga lahirlah PT. Sinar Sosro pada tahun 1974 yang menjual teh siap diminum dalam botol pertama di Indonesia. Kemasan Teh Botol Sosro mengalami beberapa kali perubahan hingga bentuknya yang sekarang seperti gambar berikut:

Pembuatan Teh Botol Sosro

Proses pembuatan Teh Botol Sosro cukup rumit dan memakan waktu yang lama sehingga tenaga mesin digunakan untuk membuatnya dalam jumlah yang besar dan waktu yang singkat. 
Pemetikan daun-daun teh
Pembuatannya dimulai dengan pengumpulan bahan-bahan dasar untuk membuat tehnya, yakni air, gula, dan daun teh wangi. Pucuk-pucuk daun teh dari kebun-kebun teh milik Sosro diambil dan dibawa ke pabrik dan gula-gula pasir industri yang sudah diolah didatangkan dari suppliernya. Air yang digunakan diambil dari 150 meter di bawah tanah dan difilter hingga jernih sehingga aman dikonsumsi. Gula pasir lalu dicampur dengan air pada suhu yang tinggi dan menjadi sirop gula. Sirop gula tersebut lalu dicampur dengan teh pahit yang sudah diseduh untuk membuat teh yang manis. Teh manis yang sudah jadi disterilisasi dengan memanaskannya hingga suhu 90 derajat Celcius. Setelah steril, teh yang sudah yadi disimpan pada tangki penyimpanan dan dijaga suhunya untuk tetap stabil.

Suasana dalam pabrik Teh Botol Sosro
Setelah tehnya sudah jadi, waktunya untuk memasukkan teh tersebut ke dalam botol-botolnya. Krat berisi botol-botol kosong didatangkan dari distributor Teh Botol Sosro seperti warung, kedai, depot, dll. Dengan tenaga mesin, botol-botol dari krat-krat tersebut dikeluarkan dan dicuci dengan air panas dan sabun khusus sementara krat-krat yang sudah dikosongkan juga dicuci agar dapat digunakan kembali. Botol-botol direndam dalam air panas hingga steril dan dicelupkan dalam cairan kaustik lalu dibilas dan dibiarkan kering dengan sendirinya. Botol-botol yang sudah kering diperiksa kembali apakah sudah bersih dan siap digunakan akan diisi kembali menggunakan mesin-mesin khusus. Botol-botol yang tidak lolos akan dikembalikan untuk dicuci kembali atau dileburkan menjadi botol-botol yang baru. Botol yang sudah bersih diisi dan ditutup sehingga siap dikembalikan ke kratnya. Botol-botol yang sudah jadi diperiksa kembali kejernihannya lalu diberi kode produksi oleh printer video jet. Setelah itu, botol-botol tersebut dikembalikan pada krat-kratnya dengan mesin. Meskipun sudah jadi, botol-botol tersebut harus mengalami proses inkubasi, yakni penyimpanan dalam gudang selama tiga hari sebelum dapat didistribusikan secara masal.
Hasil Produk Akhir Teh Botol Sosro

Pengolahan sampah hasil olahan

Limbah pabrik dari hasil pembuatan Teh Botol Sosro terbagi menjadi dua, yakni limbah organik dan limbah cair. Limbah organik terdiri dari daun-daun teh yang sudah diseduh dalam teh dan dapat diolah kembali menjadi pupuk sementara limbah cair terdiri dari cairan-cairan yang digunakan untuk membersihkan botol dan krat yang ada atau teh yang tumpah saat pengisian botol. Limbah-limbah cair dikumpulkan dalam suatu reservoir agar bakterinya dapat dikembang-biakkan. Bakteri-bakteri ini dikembang-biakkan agar bakteri tersebut dapat melakukan degradasi, yakni memakan kotoran-kotoran yang ada dalam cairan tersebut. Untuk mempercepat pertumbuhan bakteri tersebut, pasokan oksigen dalam cairan tersebut ditambah dengan cara mengaduknya pada kecepatan tinggi. Cairan dalam reservoir tersebut menjadi bersih karena kotoran yang ada mengendap karena gaya gravitasi. Air yang bersih akan naik ke atas karena tidak menggandung kotoran. Lapisan air di atas yang sudah bersih ditumpahkan lalu dikumpulkan dalam suatu kolam sementara lapisan air yang ada di bawah akan berisi kotoran yang menumpuk. Air yang ditumpahkan ini sangatlah bersih dan bahkan bisa digunakan kembali untuk keperluan industri pabrik.

Dengan ini dapat disimpulkan bahwa selain bekerja untuk membuat produk yang berkualitas, PT. Sinar Sosro tidak lupa untuk memperdulikan lingkungan, sesuai dengan komitmennya untuk mengutamakan kualitas, kemanan, dan kesehatan tanpa melupakan keramahan lingkungan.

Pendahuluan

Teh Botol Sosro adalah suatu produk minuman milik PT. Sinar Sosro yang cukup terkenal sehingga dapat kita jumpai di berbagai tempat di sekitar kita. Meskipun tidak asing lagi di hadapan umum, tentunya beberapa dari kalian pernah berpikir bagaimana cara produk ini dibuat sedemikian rupa sehingga jumlahnya besar dan banyak orang yang menggemarinya. Dalam blog ini, akan dibahas mengenai bermacam-macam informasi seputar PT. Sinar Sosro dan produk-produknya yang patut dibanggakan oleh bangsa.

Teh Botol Sosro is one of the products from PT. Sinar Sosro which are very famous among us that we can find them easily around us. Even it is already familiar to the public, surely some of you might want to know how did they made such product in a large scale yet many people likes it. In this blog, PT. Sinar Sosro and its products which makes the country proud of will be discussed in detail.

Blog dibuat oleh
Blog made by

9B Group C
Jonathan Geraldi Joewono
Gabriela Amelia Dewi
Indira Huvi
Michelle Evangeline
Artono Tanjung
Ricky Sutirta